Berlatih Proofreading Sendiri, Siapa Takut?

Tujuan proofreading adalah agar pembaca mudah memahami dan nyaman membaca tulisan kita. Tulisan yang sudah diproofreading akan meminimalisir kesalahan ketik, ejaan, dan kalimat yang rancu. Selain itu, substansi dari tulisan menjadi lebih logis sehingga mudah dipahami sekalipun oleh orang awam.

Proofreading adalah membaca kembali tulisan apakah isinya sudah sesuai dengan keinginan si penulis sebelum dipublikasikan. Misalnya sejak awal, penulis membuat kerangka tulisan, dengan tema “kesehatan”. Jika tulisan sudah minim kesalahan ketik, ejaan sudah benar, kalimat sudah runtut, mengalir, dan bisa dilogika, maka orang awam pun mudah memahami maksud atau isi di dalam tulisan.

Tahapan proofreading ini harus dilakukan sebelum teman-teman mempublikasikan tulisan teman-teman. Dalam proses menulis buku, terkadang kita melakukan kesalahan dalam pengetikan tanda baca dan ejaan, format tulisan, serta nama atau istilah-istilah ilmiah. Kesalahan-kesalahan tersebut mungkin tidak kita sadari ketika kita menulis. Oleh karena itu, proofreading dilakukan ketika sudah selesai menulis.

Apa saja proofreading itu?

Penulis sebaiknya menguasai beberapa tahapan proofreading yaitu mengoreksi 1) tanda baca, 2) ejaan, 3) format tulisan, dan 4) keakuratan. Misalnya konsistensi dalam penggunaan nama atau istilah, hingga pemenggalan kata. Penulis juga harus menggunakan format bahasa secara akurat agar isi tulisan tidak menimbulkan kesalahpahaman, mengalir, dan mudah dipahami. Jangan sampai setelah tulisan dipublikasikan, penulis baru menyadari bahwa isi di dalam tulisannya tidak sesuai dengan keinginannya.

Apa bedanya proofreading dengan editing?

Editing adalah proses memperbaiki format bahasa suatu tulisan atau naskah. Misalnya, mengganti kalimat, paragraf, gambar atau bahkan judul karena kurang relevan dengan isi, kurang menarik, atau kurang kekinian. Dalam proses editing ini juga dilakukan pengecekan apakah tulisan merupakan hasil karya original si penulis atau plagiatisme. Editing ini tentu dilakukan setelah proses proofreading selesai.

Apakah proofreading bisa dilakukan sendiri?

Baik proofreading dan editing bisa dilakukan sendiri. Namun, keduanya membutuhkan ketelitian dan ketelatenan. Meskipun banyak freelancer proofreading, namun, tidak ada salahnya jika kita berlatih sendiri untuk menambah pengalaman. Menulis membutuhkan kosa-kata dan format bahasa yang tepat, sehingga mempelajari PUEBI dan banyak membaca itu sangat penting.

Demikian, semoga bermanfaat untuk teman-teman khususnya yang sedang memulai menulis. Menulislah, karena menulis dapat melawan lupa. Menulislah, karena mungkin melalui tulisan teman-teman dapat menyelamatkan hidup seseorang.

Ditulis oleh: Isnaillaila Paramasari (Mawnulis.com)

2 pemikiran pada “Berlatih Proofreading Sendiri, Siapa Takut?”

Tinggalkan komentar

error: Maaf Konten Bersifat Original, Hanya untuk Dibaca, Terimakasih !!