Manfaat Susu sebagai Terapi Kesehatan dan Imun Booster

Semua hal yang membuat kita lebih mengenal berkah dari minum susu

Menjaga kesehatan tulang

Mengonsumsi susu dapat memperkuat tulang karena kandungan vitamin D, kalsium, vitamin K dan fosfor-nya (Shaikh, 2015). Kalsium merupakan mineral yang paling banyak terdapat di dalam susu. Selain kalsium, fosfor pada susu juga dapat menjaga kepadatan tulang. Sehingga, mengonsumsi susu secara rutin dapat mencegah osteoporosis atau pengeroposan tulang.

Kinerja kalsium dalam melindungi tulang juga dibantu oleh adanya vitamin-K dan laktoferin pada susu. Laktoferin adalah protein yang berperan dalam mengikat zat besi. Ia dapat membantu membangun tulang dan mencegah osteoporosis (Shaikh, 2015).

Membantu proses pembakaran lemak

Mungkin efek susu dalam menurunkan berat badan menimbulkan pertanyaan bagi sebagian orang. Pertanyaan ini terjawab di dalam buku yang ditulis oleh Muhammad Shaikh yang berjudul “Quranic Food”.

Kalsium di dalam susu sudah diuji secara klinis dapat membantu menurunkan berat badan terutama di sekitar bagian tengah tubuh. Kalsium juga dapat membantu proses pembakaran lemak. Sehingga, susu termasuk salah satu menu diet seimbang untuk mengontrol berat badan.

Namun, perlu dicatat bahwa, jenis susu yang bagus untuk diet adalah susu rendah lemak dan susu skim. Produk fermentasi susu seperti yoghurt juga bagus untuk diet seimbang. Sebab, yoghurt kaya akan kalsium dan rendah akan lemak (Shaikh, 2015).

Menstabilkan gula darah

Diet dengan cara yang benar merupakan salah satu cara menuju pola makan yang sehat. Pola makan sehat adalah syarat agar seseorang terhindar dari gangguan metabolik seperti kadar gula darah tinggi.

Mengonsumsi susu merupakan salah satu pola makan sehat. Ia mengandung asam lemak linoleat terkonjugasi (conjugated linoleic acid/ CLA) yang membantu kinerja insulin sehingga menurunkan kadar gula dalam darah (Shaikh, 2015).

Diet seimbang dengan susu juga disarankan karena ia kaya akan mineral. Kalsium dan magnesiumnya dapat membantu kinerja insulin (Kirii dkk., 2010, Lopez dkk., 2004, dan Belin dan He, 2007 dalam Pereire, 2014).

Selain itu, kandungan protein whey-nya djuga dapat membantu mengontrol kadar gula dalam darah (McGregor dan Poppitt, 2013, Bendtsen dkk., 2013 dalam Pereire, 2014).

Menurunkan resiko terkena kanker dan stroke

Kebiasaan minum susu dapat menurunkan resiko terkena penyakit berbahaya seperti kanker. Asupan kalsium tinggi dari susu memberikan efek positif berupa penurunan resiko terkena kanker payudara.

Kalsium juga tidak bekerja sendirian. Ia dibantu oleh vitamin D yang juga terdapat di dalam susu. Vitamin D adalah vitamin yang larut di dalam lemak. Ia berperan dalam menjaga kadar kalsium di dalam darah.

Tiga macam mikronutrien dalam susu yaitu kalsium, vitamin D, dan folate memiliki aktivitas anti-karsinogenik (Lamprecht dan Lipkin, 2003 dalam Pereire, 2014).

Melindungi jantung dan pembuluh darah

Vitamin B2 (riboflavin) dan vitamin B12 di susu berperan sebagai pelindung organ kardiovaskuler (jantung dan pembuluh darah). Vitamin B12 sangat bagus untuk jantung karena dapat meningkatkan produksi sel darah merah. Sehingga konsumsi susu dapat mencegah anemia. Sedangkan riboflavin dapat mengurangi sakit kepala karena migrain (Shaikh, 2015).

Kalsium, magnesium, dan potassium dapat menurunkan tekanan darah sehingga membantu melindungi jantung (Engberink dkk., 2009 dalam Pereire, 2014). Susu rendah lemak (low-fat milk) bagus untuk diet seimbang. Ia dapat membantu menurunkan resiko gangguan jantung dengan membantu mengontrol tekanan darah (Bazzano dkk., 2013 dalam Pereire, 2014).

Protein whey yang diekstrak dari susu merupakan protein aktif yang juga berperan dalam melindungi tubuh dari gangguan metabolik seperti hipertensi. Ia memiliki aktivitas antioksidan dan anti-inflamasi (Sousa dkk., 2012 dalam Pereire, 2014).

Selain itu, kandungan asam lemak pada susu dapat meningkatkan kolesterol baik (HDL). Kandungan kalium di dalam susu juga memiliki peranan penting dalam melindungi jantung dan mengatur tekanan darah. Sehingga, mengonsumsi susu memang sangat bagus untuk kesehatan jantung dan sistem peredaran darah (Shaikh, 2015).

Mengandung omega-3 yang baik untuk otak

Manfaat lain dari susu adalah adanya kandungan lemak omega-3. Omega-3 merupakan lemak yang bagus untuk perkembangan otak. Omega-3 memiliki efek anti-inflamasi. Ia memiliki peranan penting dalam melindungi jantung dan mata. Ia juga nutrisi penting untuk otak, khususnya otak pada janin (Shaikh, 2015).

Menurunkan resiko terkena penyakit gondok

Yodium pada susu dapat membantu kinerja kelenjar tiroid. Asupan yodium yang cukup dapat menyeimbangkan produksi hormon di dalam tubuh. Apabila produksi hormon di dalam tubuh seimbang, maka metabolisme sel-sel di dalam tubuh juga seimbang. Tubuh yang kekurangan yodium bisa terserang penyakit gondok (Shaikh, 2015).

Meningkatkan daya tahan tubuh

Tubuh memiliki jaringan epitel dan mukosa yang berfungsi sebagai pertahanan pertama dalam melawan zat-zat berbahaya seperti racun. Susu mengandung vitamin A yang berperan dalam melindungi jaringan epitel dan mukosa dari infeksi bakteri dan virus jahat. Vitamin A dapat meningkatkan daya tahan tubuh sehingga tidak mudah terinfeksi oleh virus (Shaikh, 2015).

Selain itu, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, dalam poin protein pada susu. Protein susu juga bagus untuk menjaga daya tahan tubuh (Haug dkk., 2007, Severin dan Wenshui, 2005 dalam Pereira, 2014).

Manfaat susu lainnya

Dewasa ini, gangguan kesehatan tinggi kolesterol juga berkontribusi terhadap penyakit berbahaya seperti stroke. Konsumsi daging, jeroan, kerang, dan ikan asin yang berlebih merupakan salah satu penyebab tingginya kolesterol. Susu non-kolesterol dan non-lemak jenuh dapat menurunkan kadar kolesterol jahat dalam darah. Misalnya, produk fermentasi susu seperti yoghurt (Shaikh, 2015).

Sekilas tentang immunoglobulin susu

Selain di susu hewani, immunoglobulin juga banyak terdapat di kolostrum ASI. Kolostrum ASI (ASI pada tahap akhir kehamilan) mengandung zat imun 100 kali lebih banyak dibandingkan pada susu sapi (Godden, 2008, Politis dan Chronopoulou, 2008 dalam Pereira, 2014).

Pemberian kolostrum untuk bayi bertujuan agar menjaga bayi dari infeksi atau meningkatkan daya tahan tubuh si bayi. ASI kaya akan immunoglobulin A (IgA) yang berperan sebagai antibodi. Ia juga berperan dalam melindungi sistem percernaan dan pernafasan si bayi agar tidak mudah terkena infeksi oleh bakteri, virus, dan parasit.

2 pemikiran pada “Manfaat Susu sebagai Terapi Kesehatan dan Imun Booster”

    • Iya mas Redika..saya juga setuju. Memang ketika kita semakin lanjut usia metabolisme tubuh tidak lagi sama ketika kita masih muda. Susu untuk lansia biasanya diformulasikan khusus agar kandungan di dalamnya mudah dicerna sehingga nutrisi lebih mudah diserap oleh tubuh.. Selain itu, menurut saya susu lansia sebaiknya rendah akan kadar kalori, kolesterol, lemak, dan gulanya… Agar tubuh tidak mengalami gangguan metabolik..

      Balas

Tinggalkan komentar

error: Maaf Konten Bersifat Original, Hanya untuk Dibaca, Terimakasih !!