Agar Vitamin C pada Cabai Merah dan Cabai Putih tetap Terjaga

Cabai kaya akan vitamin C dan beta-karoten yang memiliki kemampuan aktivitas antioksidan. Namun, bagaimana cara menyimpan dan mengolah cabai untuk mempertahankan vitamin C-nya?

Halo sahabat mawnulis… Bismillahirrohmaanirrohiim..

Selamat merayakan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-75!

Semoga ke depan, Indonesia semakin sejahtera dan semakin bahagia rakyatnya. Semoga petani Indonesia diberikan kekuatan ditengah pandemi COVID19 ini. Meskipun pendapatan mereka terus menurun dan modal untuk membeli pupuk semakin menurun. Semoga petani Indonesia tetap survive. Bantu mereka dengan menggunakan produk petani kita, pangan lokal kita!

Kemerdekaan tahun ini menyimbolkan arti dari kesetaraan dan pertumbuhan ekonomi untuk rakyat Indonesia dan progres nyata dalam bekerja untuk mempersembahkan hasil yang terbaik kepada semua rakyat Indonesia (Jogloabang, 2020).

Ketahanan pangan menjadi salah satu faktor yang berpengaruh terhadap perekonomian rakyat Indonesia. Pangan lokal adalah kebutuhan primer/ pokok dan sekunder/ kuliner/ wisata kuliner yang berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Pangan lokal juga mempengaruhi kualitas sumber daya manusia, khususnya kebugaran. Sebab, kebugaran berdampak pada produktivitas masyarakat Indonesia. Semakin produktif masyarakat, maka semakin bagus pertumbuhan ekonominya.

Jika kita berbicara tentang pangan lokal kita, erat kaitannya dengan kuliner makanan pedas. Cabai sering digunakan sebagai bumbu masakan dan olahan berbagai jenis sambal. Rasa pedas ini disebabkan oleh kandungan capsaicinnya.

Selain meningkatkan nafsu makan, cabai dapat meningkatkan kebugaran. Cabai kaya akan vitamin C dan beta-karoten yang memiliki kemampuan aktivitas antioksidan. Namun, bagaimana cara menyimpan dan mengolah cabai untuk mempertahankan vitamin C-nya?