Manfaat pati resisten pisang kepok
Pati resisten termasuk golongan serat pangan yang bagus untuk pencernaan. Sebagian besar karbohidrat yang terkandung di dalam buah pisang adalah pati. Pati ini akan diubah menjadi gula sederhana (sukrosa, glukosa, dan fruktosa) selama proses pematangan (Bello dkk., 2005 dalam Musita, 2012).
Sahabat mawnulis, ternyata pati resisten tidak dapat dicerna dengan sempurna di dalam usus halus. Sehingga, pati ini akan lolos dan sampai ke usus besar. Fraksi ini dinamakan pati resisten atau pati tidak tercerna. Pati resisten ini dikelompokkan ke dalam serat pangan (AACC, 2001 dalam Musita, 2012).
Peran pati resisten di dalam usus adalah sebagai makanan untuk bakteri-bakteri baik yang terdapat di dalam usus kita. Pati resisten akan difermentasi oleh bakteri-bakteri baik di dalam usus seperti Bifidobacteria dan Lactobacilli. Sehingga, pati resisten disebut juga sebagai prebiotik. Prebiotik yaitu makanan untuk probiotik atau bakteri-bakteri baik di dalam usus (Haralampu, 2000 dalam Musita, 2012).
Demikian, semoga tips sehat secara alami kali ini bermanfaat untuk sahabat mawnulis. Mengonsumsi pisang akan membuat tubuh menjadi bugar. Hal ini dikarenakan pisang mengandung pati resisten yang bagus untuk pencernaan. Salah satu pisang yang kaya akan pati resisten adalah pisang kepok. Pisang kepok dapat diolah dengan cara dikukus dan didinginkan untuk meningkatkan manfaat pati resistennya.
Sebaiknya sahabat memilih pisang kepok dengan tingkat kematangan yang sedang. Selama pematangan, pati pisang menurun dari 70% sampai 1%. Semakin matang buah pisang, semakin banyak pati yang terhidrolisis menjadi gula (sebagian besar sukrosa) (Sarangi, 2014). Info tambahan untuk sahabat mawnulis, jenis pisang lain yang tinggi akan kandungan pati resistennya adalah pisang tanduk dan pisang raja nangka (Rosida, 2013).
Ditulis oleh: Isnaillaila Paramasari (Mawnulis.com)

Daftar pustaka
Marsono, Y. 2002. Pengaruh pengolahan terhadap Pati Resisten Pisang Kepok (Musa paradisiaca fa. typica) dan Pisang Tanduk (Musa paradisiaca fa. corniculata). Agritech. Vol. 22 (2): 56-59.
Musita, N. 2012. Kajian Kandungan dan Karakteristiknya Pati Resisten dari Berbagai Varietas Pisang. Jurnal Dinamika Penelitian Industri. Vol. 23 (1): 57-65.
Rosida. 2013. Pengaruh Cara Pengolahan terhadap Daya Cerna Pati (secara in-vitro) pada Pisang. (http://ejournal.upnjatim.ac.id/index.php/rekapangan/article/view/424, diakses 28 Juli 2020).
Sarangi, Manoj. 2014. A Review on Banana Starch. Journal of Inventi Rapid: Planta Activa. 2014 (3): 1-8.